
Pergantian Menteri Keuangan Jadi Harapan Baru bagi Industri Multifinance

Jakarta, 11 September 2025 – Pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati kepada Purbaya Yudhi Sadewa memunculkan harapan baru bagi industri pembiayaan (multifinance), khususnya di sektor otomotif yang belakangan mengalami perlambatan pertumbuhan.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, piutang pembiayaan multifinance pada Mei 2025 hanya tumbuh 2,83% (YoY), jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perlambatan terutama terjadi pada pembiayaan mobil baru, sementara kendaraan bekas dan sepeda motor masih mampu mencatatkan pertumbuhan terbatas.
Sejumlah pelaku industri menilai, perubahan kepemimpinan di Kementerian Keuangan dapat menjadi momentum untuk mendorong stimulus kebijakan, baik fiskal maupun regulasi, yang bisa memperbaiki daya beli masyarakat. Purbaya sebelumnya menegaskan akan mengalirkan dana pemerintah dari Bank Indonesia ke perbankan umum guna menambah likuiditas, sehingga diharapkan dapat memperluas akses kredit.
“Langkah Menteri Keuangan baru yang fokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa memberi dampak positif pada sektor pembiayaan. Dengan likuiditas yang longgar, bunga kredit bisa lebih kompetitif dan mendorong pembelian kendaraan bermotor,” ujar seorang pengamat industri keuangan.
Di sisi lain, OJK mengingatkan perusahaan multifinance agar tidak terlalu bergantung pada pembiayaan otomotif semata. Diversifikasi portofolio ke sektor produktif lain seperti UMKM, alat berat, hingga pembiayaan hijau (green financing) dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis.
Meski tantangan masih besar, terutama dari sisi daya beli masyarakat dan ketidakpastian global, pergantian Menteri Keuangan dinilai membuka peluang bagi terciptanya sinergi baru antara kebijakan fiskal dan stabilitas keuangan. Industri multifinance kini menanti arah kebijakan lebih lanjut, termasuk potensi insentif bagi kendaraan listrik dan dukungan terhadap pembiayaan ramah lingkungan.