Info Otomotif

Manado, 31 Agustus 2025 — Gelombang demonstrasi yang melanda Indonesia sejak Senin (25/8) terus meluas ke berbagai kota besar. Aksi yang bermula di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, dipicu protes terhadap kebijakan tunjangan anggota dewan. Situasi semakin memanas setelah insiden tragis pada Kamis (28/8), ketika seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas terlindas kendaraan taktis Brimob saat terjadi bentrokan.

Insiden itu menyulut kemarahan publik dan memperluas demonstrasi ke Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Yogyakarta hingga Papua. Di sejumlah kota, aparat keamanan memperketat pengawasan, sementara pusat-pusat perbelanjaan membatasi jam operasional untuk mengantisipasi kericuhan.

Dampak ke Dunia Otomotif

Ketidakpastian sosial dan ekonomi akibat demonstrasi tak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga menekan sektor otomotif yang tengah berusaha bangkit dari perlambatan.

Pakar otomotif ITB, Yannes Martinus Pasaribu, menyebut bahwa demonstrasi berpotensi “memperburuk ketidakpastian ekonomi” dengan menekan produksi, distribusi, hingga penjualan kendaraan. “Konsumen cenderung menahan pembelian barang besar, termasuk mobil dan motor, di tengah kondisi sosial yang tidak menentu,” ujarnya.

Beberapa dampak nyata di lapangan sudah terlihat:

  • Showroom mobil di Jakarta dilaporkan merapikan atau mengosongkan unit pamer untuk mengantisipasi kerusuhan.
  • Penjualan kendaraan diperkirakan menurun tajam karena masyarakat memilih menunda pengeluaran.
  • Investor asing menahan ekspansi di sektor otomotif akibat meningkatnya risiko politik dan keamanan.
  • Rantai pasok industri terhambat, terutama distribusi suku cadang dan kendaraan dari pelabuhan ke dealer.

Di kawasan Senayan, sejumlah butik dan pusat otomotif mewah juga menutup etalase, meniru langkah mal Atrium Senen dan Sarinah yang mempercepat jam tutup untuk menjaga keamanan.

Menunggu Stabilitas

Pelaku industri berharap pemerintah segera meredam ketegangan agar dampak ekonomi tidak semakin dalam. “Jika kondisi ini berlarut-larut, pemulihan industri otomotif akan semakin sulit dicapai,” ungkap Yannes.

Demonstrasi yang awalnya dipicu isu politik kini terbukti membawa efek berantai ke sektor ekonomi, termasuk otomotif. Dengan situasi yang masih dinamis, stabilitas sosial menjadi kunci agar industri dan masyarakat bisa kembali beraktivitas normal.

Leave A Reply